Langsung ke konten utama

Kapitalisme Dalam Negeri

 

Foto: Kapitalisme korup milintant Islam/ sumber Google

CERPEN_AMONAIWUU_"Rakyat Bingung Melihat,Masa Depan Dalam Kesulitan Besar"

Suatu musim Datang melarat. Anak kecil” bertanya kepada ayahnya? Ayah” dapatkah kau jelaskan Tentang apa itu politik?


Baik nak aku akan menjelaskan seperti ini!

AKU  adalah pencari nafkah bagi keluarga kita, jadi Sebut aku sebagai KAPITALISME.

IBU kamu adalah pengatur keuangan sehingga kita sebut dia Sebagai PEMERINTAH.

Kami disini untuk memenuhi kebutuhan kamu sehingga kita sebut kau sebagai RAKYAT

BIBI pembantu, kita sebut Dia sebagai BURUH

ADIK kamu yang masih BAYI kita sebut Dia sebagai MASA DEPAN


ANAK tersebut masuk kamarnya dan memikirkan apa yang baru saja dikatakan ayah nya.

Tengah malam, iya mendengar adiknya menangis lalu dia bangun dan memeriksanya dan dia menemukan basa kuyup dan kotor karena adiknya pipis dan buang air besar.

Anak itu lantas pergi ke kamar orangtuanya, iya melihat ibunya sedang tidur nyenyak sambil mendekor iya tidak tega membangunkan ibunya, lalu iya pergi ke kamar pembantunya. Pintunya terkunci dan iya mengintip dari lubang kunci dan alamak, Dia melihat AYAHnya sedang  bercinta dengan si PEMBANTU lalu dia menyerah dan kembali ke kamarnya.

Pagi berikutnya Anak itu berkata kepada ayahnya!

Ayah ku rasa, sekarang aku mengerti apa itu tetang politik?

Baik nak boleh kah kau jelas pendapatmu tentang politik itu.!


"Ketika KAPITALISME sedang memanfaatkan BURUH,PEMERINTAH tidur RAKYAT hanya bisa menonton dan bingung melihat MASA DEPAN berada dalam kesulitan Besar"

Maaf ayah aku terpaksa menggunakan bahasa politik karena tidak ingin mengecewakan Pemerintah.

Karya : Anak Papua

Oleh : Achel Tato/IN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Militer Indonesia Tembak Hambura di Intan Jaya Mengakibatkan Dua Anak SD tewas tertembak

  Foto: Evakuasi Korban Tembak  Paniai_AMONAIWUU.COM_Intan Jaya Papua Tengah - Awal kejadian TNI POLRI hendak menangkap satu pemuda  yang disangka  sebagai anggota TPNPB-OPM, lalu pemuda laki-laki itu  melarikan diri akhirnya TNI POLRI buang  tembakan membabi buta sehingga yang jadi korban 2 anak  Sekolah Dasar SD, Terima melalui seluler Telepon, 08/04/2024. Menurut Demia Duwitau dari keluarga korban melaporkan bahwa nama terkena insiden Intan Jaya Papua Tengah yang korban yakni, 1. Nepina Duwitau (6 Tahun) kondisi Darurat, 2. Nando Duwitau (12 Tahun ) meninggal Dunia. Insiden terkait kejadian peristiwa di Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua Tengah, Senin, 08/04/2024, terkena tembakan dua anak SD,  Kapolres Intan Jaya AKBP Afrizal Asri saat di konfirmasi media detika.Papua.com membenarkan kejadian tersebut, yang mana terjadi pada pukul 14.00 Wit.  Akibat penembakan tersebut, anggota melakukan tembakan balasan ke arah  di Pos BPD,  a...

Mahasiswa Paniai Se-Indoneaia Asal Yatamo Ajak Masyarakat Tolak Wacana Pembangunan Wisata di Kampung Dimiya

Foto Mahasiswa Paniai se-indonesia Asal Yatamo dan Deiyai Miyo AMONAIWUU.COM_Badan Pengurus "Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Yamato Se-Indonesia  (BP_IPPMY)  mengajak Masyarakat untuk  bersikap tidak diam dan menolak wacana Pembangunan Spot  wisata di Kampung Dimiya Demikian hal tersebut disampaikan  Pengurus  ikatan pemuda pelajar mahasiawa yatamo"IPPMY se-  Indonesia Asal Yatamo dan Deiyaimiyo" Benyamin Pigai. "Proyeksi Pembangunan wisata, pemerintah dan Lembaga di Tengah Wacana Perizinan pengoperasian harus dibatalkan. Harapnya Saya meminta agar masyarakat tidak diam dan menolak dengan tegas rencana pembangunan Wisata tersebut," kata Benyamin Pigai" yang dikutip melalui keterangan resminya, di Via Facebook pada Minggu (4/6/2023). Salah seorang Asli putra daerah "Achel Tatogo" juga membenarkan hal tersebut dan menuturkan, Saya Sebagai putra daerah Kampung Dimiya, sejak awal tegas menolak wacana pembangunan spot wisata yang terus digulirkan oleh...

Kenangan di Gubuk Tua

  foto :amonai/kotouyepa   Oleh : Achel Tatogo    Sudah menjadi takdir Kehendak tak bisa berubah Nyanyian rintih kepiluan batin Menggema di relung jiwaku  Ku Diam membisu Sejenak kata tak berharga Ketika tumpukan membongkah Menghiasi roda-roda kehidupan.   Pikiran melayang jauh Berharap tapi pada siapa ku S andar, Kini Berkeping-keping secuil rasa Aksara tua mengandung resah Lantas di gubuk tua itu Tak henti terus memandang Potret kenangan yang kian memudar Bergeming lirih, "Andai masih seperti dulu. Laksana bijak memudar seiring berjalan Tiyada terucap kalau pun sembari menikmati Kala sang waktu,kian meningkat kesendirian roboh kan kerabat. Selamat tinggal memori Sebuah gubuk tua di samping kiri ku sebagian atapnya hilang melengkung dedaunan kering menutupi atapnya, pohon sialang yang besar menaungi gubuk ini cabang-cabangnya pun panjang merentang lebar. (MT)    sumber google Kotouyepa, 29  Desember 2021