Langsung ke konten utama

Pasca Kerusuhan di Dogiyai Semakin Kondusif

 

Foto Doc:Beritapapua.Com 


Amonaiwuu.com Paniai— Pasca kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, aparat gabungan menggelar patroli di seputaran kota dan membuka palang jalan menuju Distrik Kamu Selatan dan juga jalan Kampung Mauwa.


Patroli tersebut dipimpin langsung oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, didampingi Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu, dan anggota gabungan.


Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu saat dihubungi Selasa sore mengatakan, pihaknya sengaja melakukan patroli dan membuka palang untuk menstabilkan lagi aktivitas masyarakat, yang beberapa waktu lalu terhenti akibat kerusuhan tanggal 12 November lalu.


“Jadi hari ini kita buka supaya masyarakat bisa berbaur lagi, dengan masyarakat asli yang ada di sini baik dari Distrik Kamu Selatan maupun Kampung Mawa,” kata Kompol Samuel.


Menurut Kompol Samuel, situasi Kamtibmas Kembali berjalan normal. Namun masih ada palang yang sengaja diletakan di jalan, masyarakat juga masih merasa ketegangan dan juga merasa bahwa masih ada pembatasan-pembatasan diareal tertentu dan kegiatan masyarakat pun untuk aktivitas perekonomian tentunya akan terhambat.


“Jadi hari ini saya selaku Kapolres Dogiyai dan beberapa rekan perwira serta anggota kita membuka palang hari ini, agar aktivitas mulai normal,” ungkapnya.


Dikatakan bahwa saat melakukan patroli jalan kaki anggota mengecek pos-pos pengaman dari Personil TNI dan Polri, dan mengecek TKP Perkantoran yang dibakar oleh Masa.


“Kami juga meninjau jualan mama-mama di Pasar Kampung Ikebo, ini menjadi bukti bahwa situasi kamtibmas di Kabupaten Dogiyai mulai membaik,” pungkasnya.


(MT)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Militer Indonesia Tembak Hambura di Intan Jaya Mengakibatkan Dua Anak SD tewas tertembak

  Foto: Evakuasi Korban Tembak  Paniai_AMONAIWUU.COM_Intan Jaya Papua Tengah - Awal kejadian TNI POLRI hendak menangkap satu pemuda  yang disangka  sebagai anggota TPNPB-OPM, lalu pemuda laki-laki itu  melarikan diri akhirnya TNI POLRI buang  tembakan membabi buta sehingga yang jadi korban 2 anak  Sekolah Dasar SD, Terima melalui seluler Telepon, 08/04/2024. Menurut Demia Duwitau dari keluarga korban melaporkan bahwa nama terkena insiden Intan Jaya Papua Tengah yang korban yakni, 1. Nepina Duwitau (6 Tahun) kondisi Darurat, 2. Nando Duwitau (12 Tahun ) meninggal Dunia. Insiden terkait kejadian peristiwa di Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua Tengah, Senin, 08/04/2024, terkena tembakan dua anak SD,  Kapolres Intan Jaya AKBP Afrizal Asri saat di konfirmasi media detika.Papua.com membenarkan kejadian tersebut, yang mana terjadi pada pukul 14.00 Wit.  Akibat penembakan tersebut, anggota melakukan tembakan balasan ke arah  di Pos BPD,  a...

Mahasiswa Paniai Se-Indoneaia Asal Yatamo Ajak Masyarakat Tolak Wacana Pembangunan Wisata di Kampung Dimiya

Foto Mahasiswa Paniai se-indonesia Asal Yatamo dan Deiyai Miyo AMONAIWUU.COM_Badan Pengurus "Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Yamato Se-Indonesia  (BP_IPPMY)  mengajak Masyarakat untuk  bersikap tidak diam dan menolak wacana Pembangunan Spot  wisata di Kampung Dimiya Demikian hal tersebut disampaikan  Pengurus  ikatan pemuda pelajar mahasiawa yatamo"IPPMY se-  Indonesia Asal Yatamo dan Deiyaimiyo" Benyamin Pigai. "Proyeksi Pembangunan wisata, pemerintah dan Lembaga di Tengah Wacana Perizinan pengoperasian harus dibatalkan. Harapnya Saya meminta agar masyarakat tidak diam dan menolak dengan tegas rencana pembangunan Wisata tersebut," kata Benyamin Pigai" yang dikutip melalui keterangan resminya, di Via Facebook pada Minggu (4/6/2023). Salah seorang Asli putra daerah "Achel Tatogo" juga membenarkan hal tersebut dan menuturkan, Saya Sebagai putra daerah Kampung Dimiya, sejak awal tegas menolak wacana pembangunan spot wisata yang terus digulirkan oleh...

Kenangan di Gubuk Tua

  foto :amonai/kotouyepa   Oleh : Achel Tatogo    Sudah menjadi takdir Kehendak tak bisa berubah Nyanyian rintih kepiluan batin Menggema di relung jiwaku  Ku Diam membisu Sejenak kata tak berharga Ketika tumpukan membongkah Menghiasi roda-roda kehidupan.   Pikiran melayang jauh Berharap tapi pada siapa ku S andar, Kini Berkeping-keping secuil rasa Aksara tua mengandung resah Lantas di gubuk tua itu Tak henti terus memandang Potret kenangan yang kian memudar Bergeming lirih, "Andai masih seperti dulu. Laksana bijak memudar seiring berjalan Tiyada terucap kalau pun sembari menikmati Kala sang waktu,kian meningkat kesendirian roboh kan kerabat. Selamat tinggal memori Sebuah gubuk tua di samping kiri ku sebagian atapnya hilang melengkung dedaunan kering menutupi atapnya, pohon sialang yang besar menaungi gubuk ini cabang-cabangnya pun panjang merentang lebar. (MT)    sumber google Kotouyepa, 29  Desember 2021