Foto Sumber Gogle/In |
OPINI_AMONAIWUU_"Engkau Lahir Di atas Ranjang Kesengsaraan", Penurunan Bercampur Air Mata Darah.
Wahai Serdadu yang diperintah oleh hukum yang tidak adil oleh istri yang meninggalkan sang suaminya, anak-anaknya yang masih kecil, sahabat,sahabatnya, dan memasuki gelanggang kematian demi kepentingan ambisi, yang mereka sebut asuh seorang itu’.
Wahai penyair yang hidup sebagai orang asing di kampung halamannya,tak dikenal di antara mereka yang mengenalnya,yang hanya berhasrat untuk hidup diatas sampah masyarakat dan dari kesia-siaan atas permintaan dunia yang hanya tinta dan kertas.
Wahai tawanan yang dijebolkan kedalam kegelapan karena kejahatan kecil yang dibuat kejahatan besar oleh mereka yang membalas kejahatan dengan kejahatan, dibuang dengan kebijanaan yang inigin mempertahankan hak melalui cara-cara yang keliru. Dan engkau, lelaki yang malang,yang kepadanya Tuhan menganugrakan kegantengan mu. Masa muda yang tidak setia memandangnya dan mengguntin mu, memperdayakan engkau,menanggulangi kemiskinan mu dengan dengan kata-kata manja, ketika kau menyerah padanya,dia meninggalkanmu. Kau serupa mangsa yang gemetaran dalam cakar-cakar penurunan nilai dan ke adaan yang menyedikan.
kalian, teman-temanku yang rendah hati, para martir bagi hukum buatan manusia,kau bersedih, dan kesedianmu adalah akibat dari kebiadaban yang hebat, dari ketidaadilan sang hakim yang rusuh, dari tirani si kaya, dan dari keegoisan budak demi hawa nafsunya.
Jangan putus asa, karena dibalik ketidak-adilan dunia ini, di balik persoalan ini, di balik awan-gemawan,dibalik ether, di balik semua hal ada suatu kekuatan yang tak lain adalah seluruh keadilan, segenap kelembutan,semua keramahan,segenap cinta kasih.
Engkau laksana bijak yang tumbuh dalam bayangan. Segera angin yang lembut akan meniup dan membawa bibijian mu mamasuki cahaya matahari tempat mereka yang akan menjalani suatu kehidupan indah. Engkau laksana pepohonan telanjang yang rendah karena berat dan bersama salju musim dingin. Lalu musim semi akan tiba menyelimutimu denagan daunan hijau dan berair yang banyak.
Kebenaran akan mengoyak kerundung air mata yang menyembunyikan senyuman mu.Saudaraku kuucapkan selamat datang padamu dan ku anggap hina para penindasan mu.
Penulis adalah : Pemuda Papua
Komentar
Posting Komentar