Langsung ke konten utama

Menjaga Kewarasan Nalar Manusia Indonesia

Ilustrasi Google 

Menjaga kewarasan Pertanyaan berikutnya, bagaimana menjaga nalar tetap cerdas dan waras? 


Kesepakatan global untuk menangkal aneka kabar bohong menempatkan berpikir kritis berada pada urutan pertama. 


Tahun 1990 pakar manajemen Peter M Senge sudah mengampanyekan perlunya berpikir kritis untuk menyikapi aneka perubahan. 


Berpikir kritis model Senge ada dua hal utama: (a) Jangan melihat potret sebagian; lihatlah proses keseluruhan. (b) Jangan melihat sebab-akibat satu arah; lihatlah sebab-akibat antar-bagian. 


Secara sederhana implementasi berpikir kritis ini adalah, jika kita mendapat kabar, info, berita atau apa pun namanya yang bombastis dan membuat pikiran berkerut, maka kita wajib untuk mengetahui dari mana sumber berita tersebut. Wajib mencari dan membandingkan dengan berita-berita lainnya. 


Kita memotret berita tersebut dari berbagai sudut sehingga memberi kesempatan kepada nalar untuk membuat kesimpulan, berita ini benar atau bohong. 


Kedua, berpikir kreatif. Pengertian dari kreativitas adalah proses penciptaan gagasan dan konsep. Ia berada pada level ide atau imajinasi (pikiran). Kreativitas merupakan induk dari inovasi karena inovasi tak lain proses perwujudan ide-ide kreatif sampai menghasilkan nilai tambah. 


Inovasi berada pada level praktik dan nyata. Alhasil inovasi selalu dimulai dengan kreativitas. Manusia kreatif selalu mengasah diri dengan hal-hal baru. Berkelindan dengan kritis, ia selalu mempertanyakan dan membuat alternatif jawaban.


Nalar sebagai perkakas manusia memperoleh asupan gizi manakala si manusia tersebut kreatif. Kabar bohong, berita miring, info palsu bisa ditangkal dengan kreativitas. 


Ketiga, berpikir sistem. Oleh Peter Senge berpikir sistem diartikan sebagai sebuah disiplin (metoda) pemecahan masalah organisasi dengan memanfaatkan perilaku sistem. 


Jika berpikir linier lebih melihat ada pohon di hutan, maka berpikir sistem adalah melihat keseluruhan isi hutan, di mana salah satu isi itu tak lain pohon. Hal ini menandakan bahwa berpikir sistem merupakan ketrampilan untuk memahami struktur hubungan antar berbagai faktor. 


Ketika ada tokoh mengabarkan ia dianiaya orang tidak dikenal, dengan metode berpikir sistem kabar itu mudah dipatahkan kebenarannya. 


Waktu kejadian, rumah sakit yang menjadi rujukan pertama yang didatangi sehabis ia dianiaya dan kemudian ia bersama tokoh lain ramai-ramai menggelar konferensi pers, secara sistem tidak nyambung. 


Ada lompatan yang melanggar sistem. Menjadi wajar dalam waktu tidak terlampau lama, kabar bohongnya bisa diketahui orang lain. 


Keempat, berpikir bijak. Dalam konteks ini bijak lebih diartikan pada kedewasaan untuk memilih dan memilah informasi. Pun bijak untuk memproduksi dan menyebarkan informasi. 


Apabila menerima informasi yang berpotensi menimbulkan konflik, dengan bijak informasi tersebut cukup diputus sampai diri sendiri, bukan untuk disebarkan. Bijak bermedia sosial ternyata merupakan bentuk “spiritualitas” baru dalam bermasyarakat. 


Nalar 4.0 yang terdiri dari berpikir: kritis, kreatif, sistem dan bijak tak lain perkakas untuk menghadapi banjir bandang informasi. Sebuah banjir yang berkelindan antara informasi benar dan bohong. Dengan nalar 4.0 informasi benar menjadi relevan, informasi bohong menjadi usang.


Compas.com 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Militer Indonesia Tembak Hambura di Intan Jaya Mengakibatkan Dua Anak SD tewas tertembak

  Foto: Evakuasi Korban Tembak  Paniai_AMONAIWUU.COM_Intan Jaya Papua Tengah - Awal kejadian TNI POLRI hendak menangkap satu pemuda  yang disangka  sebagai anggota TPNPB-OPM, lalu pemuda laki-laki itu  melarikan diri akhirnya TNI POLRI buang  tembakan membabi buta sehingga yang jadi korban 2 anak  Sekolah Dasar SD, Terima melalui seluler Telepon, 08/04/2024. Menurut Demia Duwitau dari keluarga korban melaporkan bahwa nama terkena insiden Intan Jaya Papua Tengah yang korban yakni, 1. Nepina Duwitau (6 Tahun) kondisi Darurat, 2. Nando Duwitau (12 Tahun ) meninggal Dunia. Insiden terkait kejadian peristiwa di Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua Tengah, Senin, 08/04/2024, terkena tembakan dua anak SD,  Kapolres Intan Jaya AKBP Afrizal Asri saat di konfirmasi media detika.Papua.com membenarkan kejadian tersebut, yang mana terjadi pada pukul 14.00 Wit.  Akibat penembakan tersebut, anggota melakukan tembakan balasan ke arah  di Pos BPD,  a...

Letnan Dison Murib WPA TPNPB OPM Batalyon Tingin Nabumbut berasil Tembak Mati 3 anggota TNI Di Ilu Pucak Jaya Papua

Foto/sumber TheTPNPB-OPM/ Pimpin  Letnan Dison Murip WPA TPNPB-OPM Batalyon Tinggi Nambut  Berhasil Tembak Hingga Mati Tiga Anggota TNI di Ilu Puncak Jaya.Panglima WPA Jendral Tn Damianus RR Magai Yogi, Siap Bertangung Jawab. Siaran pers markas komando pertahanan militer tentara papua barat  Atau west Papua Army(WPA),dengan Tiga Komando militer Tentara pembebasan nasional papua barat(TPNPB),Tentara nasional papua barat (TNPB) dan Tentara revolusi west papua (TRWP) Bersama Pasukan berani mati, Komandan kekuasan Jaya Tingginambut puncak papua Tuan dison Murip berhasil menembak mati 3 (tiga) anggota Tentara nasional indonesia(TNI) di kampung ilu,kabupaten puncak jaya,papua tengah, Minggu (26/03/2023) Hasil  pantauan media Jalapapua.com pada  minggu 26/03/2023) Komando kekuasan letnan Tn dison Murip,komandan kekuasan Jaya batalyon  Tinggi  nambut mengatakan, “Kami pertahanan militer tentara papua barat West Papua Army (WPA) dengan Tiga komando pertahanan T...

Kenangan di Gubuk Tua

  foto :amonai/kotouyepa   Oleh : Achel Tatogo    Sudah menjadi takdir Kehendak tak bisa berubah Nyanyian rintih kepiluan batin Menggema di relung jiwaku  Ku Diam membisu Sejenak kata tak berharga Ketika tumpukan membongkah Menghiasi roda-roda kehidupan.   Pikiran melayang jauh Berharap tapi pada siapa ku S andar, Kini Berkeping-keping secuil rasa Aksara tua mengandung resah Lantas di gubuk tua itu Tak henti terus memandang Potret kenangan yang kian memudar Bergeming lirih, "Andai masih seperti dulu. Laksana bijak memudar seiring berjalan Tiyada terucap kalau pun sembari menikmati Kala sang waktu,kian meningkat kesendirian roboh kan kerabat. Selamat tinggal memori Sebuah gubuk tua di samping kiri ku sebagian atapnya hilang melengkung dedaunan kering menutupi atapnya, pohon sialang yang besar menaungi gubuk ini cabang-cabangnya pun panjang merentang lebar. (MT)    sumber google Kotouyepa, 29  Desember 2021