Langsung ke konten utama

TPNPB OMP DEVISI I WILAYA SAIRERI TELAH MEMBAKAR MOBIL MILIK TNI

 

Foto TPN-PB OPM Devisi l Saireri Telah berhasil menghancurkan mobil milik TNI-POLRI

YAPEN, AMONAIWUU.COM–Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat , Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM). Devisi I Saireri di bawa Komando Panglima Tn Jendral Ferdinando Worobai Telah berhasil menghancurkan mobil milik TNI-POLRI di Kampung Sasawa, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen pada Kamis (13/12/2022).


Panglima Devisi l Saireri Tn Jendral Ferdinando Worobai melaporkan, kami telah berhasil membakar mobil milik TNI-POLRI ini menjadi pembalasan sesuai Hukum yang berlaku. Bukan hanya sekedar, tetapi kami tetap berjuang untuk menentukan nasip sendiri bagi Bangsa West Papua dan tetap lawan Militer Indonesia TNI PORLI itu sesuai “Hukum Perserikatan Bangsa Bangsa Jenewa PBB-J” yang berlaku.


Namun juga, kami berjuang ini diatas Sejarah Kemerdekaan, 1 Desember 1961 sebagai hari kemerdekaan West Papua dan 1 Juli 1971 sebagai Hari Proklamasi Kemerdekaan. Itu juga yang telah mengakui sebagai 7 Devackto atau Dejure yang pernah di sahkan oleh Presiden perdana menteri Vanuatu Barak Pepe pada tahun 1985 yang resmi TPNPB OPM Sebagai Tongkat komando Devisi l Saireri bagian Pante Sorong Sampai Merauke dan Devisi II Makodam Pemka IV Mepago atau Memonala bagian Gunung Sorong Sampai Merauke.


Juga Panglima Devisi l Tn Jendral Ferdinando Worobai mengatakan, Militer harus mengikuti sesuai Hukum Umaniter yang berlaku karena militer adalah: Pagar rakyat dan teritorial West Papua, sehingga menjadi tugas kita untuk menjaga dan merawat Tanah Papua adalah Pribumi West Papua”, dan tindakan lanjut melawan kolonial Indonesia NKRI TNI-POLRI.


“Kalo Indonesia melawan kami TPNPB OPM berarti kami siap melawan sesuai hukum yang berlaku, ditetapkan Hukum Umaniter dalam Komando Pertahanan Mabes Devisi I Saireri dan Devisi II. Tegas Panglima Devisi l Saireri Tn Jendral Ferdinando Worobai usai menjabat sebagai Panglima Devisi II Tegasnya”.(*)


Redaksi: (Gen-RR Vull)

thetpnpb.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Militer Indonesia Tembak Hambura di Intan Jaya Mengakibatkan Dua Anak SD tewas tertembak

  Foto: Evakuasi Korban Tembak  Paniai_AMONAIWUU.COM_Intan Jaya Papua Tengah - Awal kejadian TNI POLRI hendak menangkap satu pemuda  yang disangka  sebagai anggota TPNPB-OPM, lalu pemuda laki-laki itu  melarikan diri akhirnya TNI POLRI buang  tembakan membabi buta sehingga yang jadi korban 2 anak  Sekolah Dasar SD, Terima melalui seluler Telepon, 08/04/2024. Menurut Demia Duwitau dari keluarga korban melaporkan bahwa nama terkena insiden Intan Jaya Papua Tengah yang korban yakni, 1. Nepina Duwitau (6 Tahun) kondisi Darurat, 2. Nando Duwitau (12 Tahun ) meninggal Dunia. Insiden terkait kejadian peristiwa di Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua Tengah, Senin, 08/04/2024, terkena tembakan dua anak SD,  Kapolres Intan Jaya AKBP Afrizal Asri saat di konfirmasi media detika.Papua.com membenarkan kejadian tersebut, yang mana terjadi pada pukul 14.00 Wit.  Akibat penembakan tersebut, anggota melakukan tembakan balasan ke arah  di Pos BPD,  a...

Mahasiswa Paniai Se-Indoneaia Asal Yatamo Ajak Masyarakat Tolak Wacana Pembangunan Wisata di Kampung Dimiya

Foto Mahasiswa Paniai se-indonesia Asal Yatamo dan Deiyai Miyo AMONAIWUU.COM_Badan Pengurus "Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Yamato Se-Indonesia  (BP_IPPMY)  mengajak Masyarakat untuk  bersikap tidak diam dan menolak wacana Pembangunan Spot  wisata di Kampung Dimiya Demikian hal tersebut disampaikan  Pengurus  ikatan pemuda pelajar mahasiawa yatamo"IPPMY se-  Indonesia Asal Yatamo dan Deiyaimiyo" Benyamin Pigai. "Proyeksi Pembangunan wisata, pemerintah dan Lembaga di Tengah Wacana Perizinan pengoperasian harus dibatalkan. Harapnya Saya meminta agar masyarakat tidak diam dan menolak dengan tegas rencana pembangunan Wisata tersebut," kata Benyamin Pigai" yang dikutip melalui keterangan resminya, di Via Facebook pada Minggu (4/6/2023). Salah seorang Asli putra daerah "Achel Tatogo" juga membenarkan hal tersebut dan menuturkan, Saya Sebagai putra daerah Kampung Dimiya, sejak awal tegas menolak wacana pembangunan spot wisata yang terus digulirkan oleh...

Kenangan di Gubuk Tua

  foto :amonai/kotouyepa   Oleh : Achel Tatogo    Sudah menjadi takdir Kehendak tak bisa berubah Nyanyian rintih kepiluan batin Menggema di relung jiwaku  Ku Diam membisu Sejenak kata tak berharga Ketika tumpukan membongkah Menghiasi roda-roda kehidupan.   Pikiran melayang jauh Berharap tapi pada siapa ku S andar, Kini Berkeping-keping secuil rasa Aksara tua mengandung resah Lantas di gubuk tua itu Tak henti terus memandang Potret kenangan yang kian memudar Bergeming lirih, "Andai masih seperti dulu. Laksana bijak memudar seiring berjalan Tiyada terucap kalau pun sembari menikmati Kala sang waktu,kian meningkat kesendirian roboh kan kerabat. Selamat tinggal memori Sebuah gubuk tua di samping kiri ku sebagian atapnya hilang melengkung dedaunan kering menutupi atapnya, pohon sialang yang besar menaungi gubuk ini cabang-cabangnya pun panjang merentang lebar. (MT)    sumber google Kotouyepa, 29  Desember 2021