Langsung ke konten utama

Letnan Dison Murib WPA TPNPB OPM Batalyon Tingin Nabumbut berasil Tembak Mati 3 anggota TNI Di Ilu Pucak Jaya Papua

Foto/sumber TheTPNPB-OPM/


Pimpin  Letnan Dison Murip WPA TPNPB-OPM Batalyon Tinggi Nambut  Berhasil Tembak Hingga Mati Tiga Anggota TNI di Ilu Puncak Jaya.Panglima WPA Jendral Tn Damianus RR Magai Yogi, Siap Bertangung Jawab.


Siaran pers markas komando pertahanan militer tentara papua barat  Atau west Papua Army(WPA),dengan Tiga Komando militer Tentara pembebasan nasional papua barat(TPNPB),Tentara nasional papua barat (TNPB) dan Tentara revolusi west papua (TRWP) Bersama Pasukan berani mati, Komandan kekuasan Jaya Tingginambut puncak papua Tuan dison Murip berhasil menembak mati 3 (tiga) anggota Tentara nasional indonesia(TNI) di kampung ilu,kabupaten puncak jaya,papua tengah, Minggu (26/03/2023)


Hasil  pantauan media Jalapapua.com pada  minggu 26/03/2023) Komando kekuasan letnan Tn dison Murip,komandan kekuasan Jaya batalyon  Tinggi  nambut mengatakan, “Kami pertahanan militer tentara papua barat West Papua Army (WPA) dengan Tiga komando pertahanan TPNPB, TNPB, dan TRWP mengangkat senjata dan berhasil menembak hingga  mati tertewas tiga Anggota tentara nasional indonesia (TNI) “. Katanya


Komandan kekuasan jaya Dison murip juga menegaskan ” Kami tembak Tiga Anggota TNI itu bukan untuk meminta pemerintah indonesia untuk kepentingan pribadi Tetapi dalam hal kami berusaha  merebut  kemerdekaan dan kami angkat senjata untuk meminta kembalikan kedaulatan rakyat papua yang pernah merdeka tepat  pada tahun 1961 sebagai hari kemerdekaan dan tahun 1971 sebagai hari proklamasi kemerdekaan”.tegas Dison Komandan operasi Batalyon tinggi Nambut saat jalapapua menerima keterangan rilisnya secara tertulis via online


Insiden kontak senjata ini telah terjadi tepat pada tanggal 25-03-2023 di ilu puncak Jaya, papua tengah, pada tengah malam hingga tiga Anggota tentara nasional Indonesia (TNI) Tertembak  hingga mati tewas oleh tentara Pembebasan nasional papua Barat-organisasi papua Barat atau west Papua army(TPNPB-OPM).

markas besar(MABES) melaporkan insiden kepada awak media Cyber Jalapapua, hari ini (26/03/23)


Panglima Tertinggi Tentara Papua Barat atau West Papua Army (WPA), Dengan Tiga sayap pertahanan militer TPNPB, TNPB, dan TRWP Tn Jendral Demianus M Yogi Alias Rimba Ribut;   mengatakan, “saya siap untuk bertanggung jawab atas korban tewas  3 (Tiga) TNI yang menewaskan Komandan batalyon Tinggi nambut pimpim Tn dison Murip bersama anggota pasukan berani mati”.kata Panglima Tertinggi WPA saat wartawan menerima siaran pers Markas komando pertahanan militer,minggu,(26/03/2026)


Yogi mejelaskan, peristiwa penembakan yang terjadi  di puncak papua  pada  dini hari adalah benar-benar di  tembak oleh   komando pertahanan militer tentara papua barat, West Papua Army(WPA) , dengan Tiga Komando militer Tentara pembebasan nasional papua barat TPNPB, Tentara nasional papua barat TNPB,dan Tentara revolusi west papua TRWP. Pimpin batalyon tinggi Nambut Pasukan berani mati, Komandan kekuasan  jaya  Tingginambut puncak jaya Tn dison Murip. Kata panglima


Ditempat yang sama,dalam keterangan siaran persnya.Kepala Staf angkatan darat (KASAD) Tuan Jendral Okto Jemi M Yogi alias Mogoma Tiup(MT) juga mengatakan bahwa,”saya siap untuk bertanggung jawab atas korban tewas 3(tiga) TNI yang tewas di Medan tempuran akibat kontak angkat senjata di kampung ilu kabupaten puncak jaya”.


hal itu disampaikan oleh okto Jimi magai Yogi selaku kepala staff Angkatan Darat (KSAD) seusai tertembak hingga tewas mati  3  (tiga) Anggota tentara nasional Indonesia (TNI) di ilu puncak jaya,papua tengah,minggu (26-03-2023)


Mengetahui Komandan kekuasan jaya puncak Papua Batalion Tinggi Nambut Tn dison Murip  Pangkat letnan NBP 19001.


Mengetahui Panglima Tertinggi WPA, TPNPB, TNPB, TRWP Tn Jendral Demianus M Yogi Alias Rimba Ribut.


Mengetahui Kepala Staf angkatan darat KASAD Tn Jendral Okto Jemi M Yogi Alias Mogoma.


Mengetahui Komandan operasi umum Sorong sampai merauke Tn Jendral Gussby Waker.


BACA JUGA 👉  3 Prajurit Tewas di Ilu Kab Puncak Papua Tengah, Ternyata Ditembak oleh Kelompok WPA "Pendison Wakerkwa | https://www.detiknewstv.com/2023/03/3-prajurit-tewas-di-ilu-kab-puncak.html



BACA JUGA 👉https://jalapapua.com/pimpin-letnan-dison-murip-wpa-tpnpb-opm-batalyon-tinggi-nambut-berhasil-tembak-hingga-mati-tiga-anggota-tni-di-ilu-puncak-jaya-panglima-wpa-jendral-tn-damianus-rr-magai-yogi-siap-bertangu/?amp=1Pimpin  Letnan Dison Murip WPA TPNPB-OPM Batalyon Tinggi Nambut  Berhasil Tembak Hingga Mati Tiga Anggota TNI di Ilu Puncak Jaya.Panglima WPA Jendral Tn Damianus RR Magai Yogi, Siap Bertangung Jawab.


BACA JUGA 👉 Di bawah Pimpinan batalion Pendius Murip  Tingginambut   di puncak papua berhasil menembak 3 Anggota TNI 


 https://thetpn-pbnews.com/?p=13026


BACA JUGA 👉TPNPB OPM Mulia Dibawah Pimpinan Dison Murib Siap Bertanggung Jawab atas Penembakan Tiga anggota TNI-Polri https://lintastimor.com/2023/03/26/tpnpb-opm-mulia-dibawah-pimpinan-dison-murib-siap-bertanggung-jawab-atas-penembakan-tiga-anggota-tni-polri/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Militer Indonesia Tembak Hambura di Intan Jaya Mengakibatkan Dua Anak SD tewas tertembak

  Foto: Evakuasi Korban Tembak  Paniai_AMONAIWUU.COM_Intan Jaya Papua Tengah - Awal kejadian TNI POLRI hendak menangkap satu pemuda  yang disangka  sebagai anggota TPNPB-OPM, lalu pemuda laki-laki itu  melarikan diri akhirnya TNI POLRI buang  tembakan membabi buta sehingga yang jadi korban 2 anak  Sekolah Dasar SD, Terima melalui seluler Telepon, 08/04/2024. Menurut Demia Duwitau dari keluarga korban melaporkan bahwa nama terkena insiden Intan Jaya Papua Tengah yang korban yakni, 1. Nepina Duwitau (6 Tahun) kondisi Darurat, 2. Nando Duwitau (12 Tahun ) meninggal Dunia. Insiden terkait kejadian peristiwa di Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua Tengah, Senin, 08/04/2024, terkena tembakan dua anak SD,  Kapolres Intan Jaya AKBP Afrizal Asri saat di konfirmasi media detika.Papua.com membenarkan kejadian tersebut, yang mana terjadi pada pukul 14.00 Wit.  Akibat penembakan tersebut, anggota melakukan tembakan balasan ke arah  di Pos BPD,  a...

Mahasiswa Paniai Se-Indoneaia Asal Yatamo Ajak Masyarakat Tolak Wacana Pembangunan Wisata di Kampung Dimiya

Foto Mahasiswa Paniai se-indonesia Asal Yatamo dan Deiyai Miyo AMONAIWUU.COM_Badan Pengurus "Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Yamato Se-Indonesia  (BP_IPPMY)  mengajak Masyarakat untuk  bersikap tidak diam dan menolak wacana Pembangunan Spot  wisata di Kampung Dimiya Demikian hal tersebut disampaikan  Pengurus  ikatan pemuda pelajar mahasiawa yatamo"IPPMY se-  Indonesia Asal Yatamo dan Deiyaimiyo" Benyamin Pigai. "Proyeksi Pembangunan wisata, pemerintah dan Lembaga di Tengah Wacana Perizinan pengoperasian harus dibatalkan. Harapnya Saya meminta agar masyarakat tidak diam dan menolak dengan tegas rencana pembangunan Wisata tersebut," kata Benyamin Pigai" yang dikutip melalui keterangan resminya, di Via Facebook pada Minggu (4/6/2023). Salah seorang Asli putra daerah "Achel Tatogo" juga membenarkan hal tersebut dan menuturkan, Saya Sebagai putra daerah Kampung Dimiya, sejak awal tegas menolak wacana pembangunan spot wisata yang terus digulirkan oleh...

Kenangan di Gubuk Tua

  foto :amonai/kotouyepa   Oleh : Achel Tatogo    Sudah menjadi takdir Kehendak tak bisa berubah Nyanyian rintih kepiluan batin Menggema di relung jiwaku  Ku Diam membisu Sejenak kata tak berharga Ketika tumpukan membongkah Menghiasi roda-roda kehidupan.   Pikiran melayang jauh Berharap tapi pada siapa ku S andar, Kini Berkeping-keping secuil rasa Aksara tua mengandung resah Lantas di gubuk tua itu Tak henti terus memandang Potret kenangan yang kian memudar Bergeming lirih, "Andai masih seperti dulu. Laksana bijak memudar seiring berjalan Tiyada terucap kalau pun sembari menikmati Kala sang waktu,kian meningkat kesendirian roboh kan kerabat. Selamat tinggal memori Sebuah gubuk tua di samping kiri ku sebagian atapnya hilang melengkung dedaunan kering menutupi atapnya, pohon sialang yang besar menaungi gubuk ini cabang-cabangnya pun panjang merentang lebar. (MT)    sumber google Kotouyepa, 29  Desember 2021